Rancang Bangun CNC Router Kayu Dengan Menggunakan
Control Mach 3
M Ade Riawan / Bayu Wiro K / Fais Hamzah
Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya, Surabaya 60111
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Email : aderiawan83@gmail.com
Abstrak
Saat ini indonesia sudah terkenal di dunia sebagai produsen barang berkualitas namun belum
dibarengi dengan teknologi produksi yang tinggi seperti CNC. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
barang yang beredar merupakan hasil pekerjaan tangan atau hand made. Hasil survey awal
penelitian tentang pembuatan produk industri kreatif Indonesia dengan peralatan manual yang
memungkinkan dikerjakan dengan CNC, sebagai berikut : pembuatan ukiran dari bahan kayu
dengan bentuk 2-3 dimensi, seperti : ukiran kayu jepara, ukiran patung bali dan produk lain dengan
bahan kayu lainnya. Pengerjaan produk dengan cara manual seperti diatas memang
memungkinkan, saat hanya menghasilkan dengan produk yang sedikit. Pengerajin sangat kesulitan
sangat kesulitan jika mendapat pesanan seragam dengan jumlah yang banyak. Hasil yang didapat
tidak akan sama dengan kecepatan produksi dibatasi oleh lelahnya pengerajin. Alasan tersebut
memperkuat dibutuhkannya CNC, karena dengan CNC hasil produk dan kecepatan produksi dapat
konsisten.
Mesin cnc router kayu yang akan dibangun menggunakan 3 axis dalam pengoperasiannya
dan bersifat portable yang bertujuan untuk mempermudah dalam penenempatan. Mesin router kayu
ini memiliki kapasitas yang terbatas dalam ukuran bahan baku yang akan digunakan. Alat ini
meiliki motor spindel utama sebesar 1,5 kW untuk memutar spindel, sedangkan untuk menggerakan
3 axis alat ini menggunakan 3 unit motor servo 0,4 kW pada 3 sisi yang berbeda.
Hasil dari perancangan CNC router kayu ini adalah untuk memenuhi kebutuhan proses
permesinan industry. Dan dengan mesin CNC ini diharapkan dapat membantu proses permesinan
skala menengah kebawah. Mesin ini juga diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat
proses produksi yang dimana dibantu dengan system computer atau otomatis.
Kata kunci
: Computer Numerical Control (CNC), perancangan, router kayu
1.
PENDAHULUAN
Di era globalisasi perkembangan teknologi semakin pesat dan berkembang dengan cepat. Tak bisa
dipungkiri teknologi sangat berperan besar dalam kehidupan manusia serta membantu di berbagai
aspek di antaranya pendidikan, kesehatan, ekonomi, industri dan lain sebagainya.Oleh sebab itu
teknologi di indonesia harus berkembang agar dapat bersaing di kancah internasional khususnya
dalam bidang industri.
Industri di indonesia begitu beragam salah satunya industri kayu yang berasal dari hutan maupun
perkebunan. Indonesia mulai memanfaatkan hutan pada awal tahun 1970-an, melalui pembangunan
undustri pengolahan kayu. Saat ini, indonesia menjadi eksportir kayu lapis terbesar di dunia, dan
juga produksi kayu gelondongan, kayu olahan dan bubur kayu untuk produksi kertas. Ada juga
produksi dari kayu yang khas asli dari indonesia yaitu seni ukir kayu.
Karya ukir kayu memiliki kekhasan tersendiri karena merupakan suat karya cipta manusia yang
didasari rasa estetis sesuai apa yang diinginkan oleh manusia itu sendiri. Karya seni ukir kayu
biasanya diciptakan menggunakan teknik memahat. Penciptaan karya-karya kerajinan ukir kayu
dengan penyusunan unsur sehingga terbentuk unsur yang bermakna dan harus dan harus memiliki
keterampilan memahat yang kreatif untuk menghasilkan karya yang baik, menarik serta memiliki
makna dan nilai estetika yang tinggi sekaligus bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.
2. METODOLOGI
Dalam perancangan mesin CNC router kayu dengan pengoperasian menggunakan software Mach 3
ini yang harus dilakukan agar perancangan dapat berjalan lancar yakni : tahap awal dilakukan survei
197
kebutuhan. Survei ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang desain dan sistem
kerja mesin CNC yang sesuai dengan keinginan.
Metode yang di gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah : metode pengumpulan data dimana
penulis mengadakan pengamatan dan pengujian secara langsung sehingga akan memperjelas
penulisan karena diharapkan langsung pada media yang diamati. Perancangan dan pembuatan mesin
CNC router kayu dikerjakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada mesin CNC
router lainnya untuk melihat mekanisme dan prinsip kerjanya sebagai dasar dalam perancangan dan
pembuatan nesin CNC router kayu dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan
laporan.
2.1. Formula Matematis
2.1.1. Motor Penggerak
Rumus untuk mencari torsi pada motor servo:
2.1.2. Motor spindle
Spindle adalah alat pemegang cutting tool untuk melakukan proses machining. Spindel
dapat diputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, namun kecepatan putarnya maksimal
sesuai dengan spesifikasi dari motor spindel yang digunakan
Rumus untuk mencari torsi dan daya pada motor spindle :
T = Fc x r
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak (W), maka berbagai faktor keamanan bisa
diambil, sehingga koreksi pertama bisa diambil kecil. Jika faktor koreksi adalah fc, maka daya
perencanaan adalah :
Pd = fc x P
Tabel 1 Faktor Koreksi Daya yang ditransmisikan (Sularso, 1997)
Daya yang akan ditransmisikan
fc
Daya rata-rata yang diperlukan
1.2-2.0
Daya maksimum yang di perlukan
0.8-1.2
Daya normal
1.0-1.5
2.1.3. Feeding
Feeding dalam proses pengefraisan adalah jarak penyayatan dalam satu menit yang dihitung dari
besarnya sayatan pergigi (sz atau fz) dikalikan dengan jumlah mata potong dan dikalikan putaran
pisau frais dalam satu menit. Perhitungan feeding dijabarkan seperti berikut :
Rumus untuk mencari feeding :
S = Sz x Z x n
2.1.4. Guide ways dan slide ways
Rumus perhitungan gaya pembebanan vertical :
198
Perhitungan total pembebanan :
Feq = R1 + R2 + R3 + R4
2.1.5 Ballscrew
Rumus perhitungan torsi yang dibutuhkan ballscrew :
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2. Torsi servo motor
servo pada sumbu x dan y, z tidak dibedakan dayanya karena beban yang akan digerakkan masih
mencukupi untuk torsi yang sama : Motor servo pada sumbu x,y dan z : 400 watt (0.54 HP) dan
3000 rpm Torsi pada motor servo pada sumbu x,y dan z :
๐ =
5250 ๐ฅ 0.54
3000
= 0.945 Nm
2.3.
Spindle Motor
Spindle motor adalah motor yang berfungsi untuk menggerakan cutting tools/ alat potong. Dimana
torsi dan rpm yang sangat mempengaruhi kebutuhan pergerakan pemakanan.
Diasumsikan gaya pemakanan adalah 22 N.
Fs = 0,8.u.t.๐๐ก
(diambil dari kebutuhan gaya pemakanan untuk material kayu mahoni),
Dimana : Fs : gaya pemakanan (N)
u : keliling (mm)
t : tebal (mm)
๐๐ก : Tegangan tarik maksimal (N/mm2)
(didapat dari tabel kelas kekuatan kayu)
Tabel 2. Tabel kelas kekuatan kayu
199
Fs
= 0,8.u.t.๐๐ก
= 0,8.780.30.1,2
= 22.464 N. mm = 22 N.m
dan diameter cutting tool adalah 6 mm (r =0.003 m).
T = Fc x P
= 1,2 x 251,2
= 301.44 N. m
Daya yang direncanakan pada motor spindel :
Untuk maks. rpm yang di rencanakan adalah 24.000 rpm, maka didapat maks. daya untuk motor
spindel :
P = ๐ ๐ฅ
2๐ . ๐
60
= 0.1๐ฅ
2๐ . 24000
60
= 0.1 x 2512
= 251,2 W
Daya yang di rencanakan :
Pd = fc x P
= 1.2 x 251,2
= 301.44 W = 0,4 kW
2.4. Feeding
Tabel 3 Feeding (Sumber : Feeding Mahony Wood, 2010)
200
Dari table diatas di peroleh untuk pengerjaan material mahogany wood adalah Tool yang digunakan
yaitu HSS dengan diameter 6 dan jumlah mata potong 2 buah dengan kecepatan putaran 19700 Rpm
dan kecepatan penyatan (feeding) adalah 1651 mm/menit. dengan maks. cutting depth 2.54 mm.
2.5. Perhitungan Ballscrew
1.
Pada sumbu X :
Berat dari mesin pada ballscrew x, Wsx = 200 N
= 44 N ( berat sumbu z yang direncanakan ) + 56 N (berat sumbu y yang direncanakan) + 100 (berat
sumbu x yang direncanakan) ( dihitung dari 3D model pada software solidworks 2016)
Gaya gesekan dalam arah sejajar pada ballscrew X :
Wx1 = ยต . Wsx
= 0.03 x 200
= 6 N
Total gaya :
Wx = Wx1 + W1
= 6 + 46
= 52 N
2.
Pada sumbu Y :
Berat dari mesin pada ballscrew y, Wsy = 100 N
= 44 N ( berat z yang direncanakan ) + 56 N ( berat sumbu y yang direncanakan ) ( diperhitungkan
dari 3D model pada software solidworks)
Gaya gesek dalam arah sejajar pada ballscrew y :
Wy1 = ยต . Wsy
= 0.03 x 100
= 3 N
Total gaya :
Wy = Wy1 + W1
= 3 + 46
= 49 N
3.
Pada sumbu Z :
Berat dari mesin pada ballscrew z Wsz = 44 N ( berat motor spindle beserta guideways) (
diperhitungkan dari 3D model pada software solidworks)
Total gaya :
Wz1 = ยต . Wsz
= 0.03 x 44
= 1.3 N
Gaya :
Wz = Wz1 + W1
= 1.3 + 46
= 47.3 N
Pitch ballscrew yang digunakan adalah, P = 5 mm
Diameter ballscrew yang digunakan adalah D = 16 mm
201
5
= tan
−1
(
)
๐16
= tan
−1
0.099
= 5.653°
๐ = tan
−1
(0.03)
= 1.718°
Torsi yang digunakan untuk menggerakan ballscrew :
๐ =
๐ท
2
๐ tan(๐ผ + ๐)
=
16
2
x 51 x tan (5.653 + 1.718)
=
16
2
x 51 x 0.129
= 52.63 Nmm
D = 0.526 Nm
3.5 Pembebanan linier motion ways
1. Y axis
Berat yang diterima X axis (Z axis) :
W = m x g
= 10 x 10
= 100 N
Lo = 0.069 m L1 = 0.1 m
Pfx = 0.03 m Pfy = 0 m
Pfz = 0.03 m
(Diambil dari jarak guide ke tengah pembebanan pada y axis)
Fx = 0 N
Fy = 0 N
Fz = -100 N
R1 =
100
4
+
(−100 ๐ฅ 0− 0 ๐ฅ 0.1)
2 ๐ฅ 0.1
−
(0 ๐ฅ 0.1 −(−100) ๐ฅ 0.03)
2 ๐ฅ 0.069
= 25 N
R2 =
100
4
+
(−100 ๐ฅ 0− 0 ๐ฅ 0.1)
2 ๐ฅ 0.1
+
(0 ๐ฅ 0.1 −(−100) ๐ฅ 0.03)
2 ๐ฅ 0.069
= 47 N
R3 =
100
4
+
(−100 ๐ฅ 0− 0 ๐ฅ 0.1)
2 ๐ฅ 0.1
+
(0 ๐ฅ 0.1 −(−100) ๐ฅ 0.03)
2 ๐ฅ 0.069
= 25 N
R4 =
100
4
+
(−100 ๐ฅ 0− 0 ๐ฅ 0.1)
2 ๐ฅ 0.1
−
(0 ๐ฅ 0.1 −(−100) ๐ฅ 0.03)
2 ๐ฅ 0.069
= 47 N
Perhitungan total pembebanan :
Feq = 25 + 47 + 25 + 47
= 144 N
2. X Axis
Berat yang diterima x axis + y axis + (z axis) :
W = m x g
202
= 20 x 10
= 200 N ( diasumsikan sebagai fz )
Lo = 0.067 m L1 = 0.4 m
Fx = 0 N
Fy = 0 N Fz = -200 N
Pfx = 0.2 m
Pfy = 0 m
Pfz = 0.3 m (Diambil dari jarak guide ke tengah
pembebanan pada x axis )
Perhitungan gaya pembebanan vertical :
R1 =
200
4
+
(−200 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.4
−
(0 ๐ฅ 0.3 −(−200) ๐ฅ 0.2)
2 ๐ฅ 0.067
= 25 N
R2 =
200
4
+
(−200 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.4
+
(0 ๐ฅ 0.3 −(−200) ๐ฅ 0.2)
2 ๐ฅ 0.067
= 323 N
R3 =
200
4
+
(−200 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.4
+
(0 ๐ฅ 0.3 −(−200) ๐ฅ 0.2)
2 ๐ฅ 0.067
= 323 N
R4 =
200
4
+
(−200 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.4
−
(0 ๐ฅ 0.3 −(−200) ๐ฅ 0.2)
2 ๐ฅ 0.067
= 25 N
Feq = 323 + 25 + 323 + 25
= 696 N
3.
Z axis
W = m x g
= 4.4 x 10
= 44 N ( diasumsikan sebagai fz )
Lo = 0.09 m L1 = 0.05 m
Fx = 0 N
Fy = 0 N Fz = -44 N
Pfx = 0.04 m Pfy = 0 m
Pfz = 0.3 m (Diambil dari jarak antara guide ke tengah
pembebanan z axis)
Perhitungan gaya pembebanan vertical :
R1 =
44
4
+
(44 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.05
−
(0 ๐ฅ 0.3 −(−44) ๐ฅ 0.04)
2 ๐ฅ 0.09
= 11 N
R2 =
44
4
+
(44 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.05
+
(0 ๐ฅ 0.3 −(−44) ๐ฅ 0.04)
2 ๐ฅ 0.09
= 20 N
R3 =
44
4
+
(44 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.05
+
(0 ๐ฅ 0.3 −(−44) ๐ฅ 0.04)
2 ๐ฅ 0.09
= 20 N
R4 =
44
4
+
(44 ๐ฅ 0−0 ๐ฅ 0.3)
2 ๐ฅ 0.05
−
(0 ๐ฅ 0.3 −(−44) ๐ฅ 0.04)
2 ๐ฅ 0.09
= 11 N
Feq = 11 + 20 + 20 + 11
= 62 N
3.6 Analisa pembebanan pada rangka menggunakan software solidworks
Pembebanan pada rangka dianalisis menggunakan software SolidWorks 2016 untuk mempermudah
mengetahui berapa beban yang diterima oleh rangka. Analisis tersebut sebagai pedoman apakah
dimensi dan material yang digunakan pada perancangan dapat memenuhi kebutuhan pembebanan.
Sehingga memperkecil kemungkinan kendala pada rangka saat proses perakitan. Gambar ilustrasi
model pembebanan pada rangka dapat dilihat dibawah :
203
Gambar 1 Von Mises Information
Untuk mengetahui keamanan dari rangka Y axis mesin CNC hasil tegangan (Von Mises Stres)
dengan yield strength material (dapat dilihat pada tabel 4.2) yaitu 4.108 N/mm² ≤ 27.574 N/mm²
jadi rangka aman digunakan. Hasil displacement yang terjadi adalah 0.003 sehingga material yg
digunakan dinyatakan aman/baik.
4. KESIMPULAN
1. Design permodelan mesin CNC menggunakan software solidworks 2016 dengan
pemodelan mesin tipe CNC moving gantry. Rangka yang digunakan untuk mesin CNC ini adalah
aluminium Alloy.
2. Mesin CNC Router ini dibuat melalui beberapa tahap. Dimana tahap tahap tersebut harus
dilakukan secara beruntut untuk membuat mesin yang presisi. Tahapan yang di lakukan diantaranya
: perancangan design dan mekanis, perakitan rangka CNC, Assembly rangka mesin CNC setting
parameter control dan melakukan trial and eror.
3. Kebutuhan biaya keseluruhan untuk pembuatan 1 unit CNC router kayu ini dibutuhkan
biaya sebesar Rp.50.013.000. biaya tersebut sudah termasuk permesinan dan lain-lain.
4. Mesin CNC router ini menggunakan motor servo x,y dan z sebesar 400W dan motor
spindle sebesar 1.5Kw dengan kecepatan 24.000 Rpm. dan Feeding speed 1651 mm/min. mesin
CNC ini mampu mengerjakan benda (maks) wood atau bahan yang lebih lunak lainnya. Dan mampu
mencapai kepresisian hingga 0.01 mm saat proses pengerjaan benda kerja.
5. DAFTAR PUSTAKA
Albert, A. 2009. Understanding CNC routers. Canada: Forintek.
Brown HP, Panshin AJ, dan Forsaith CC. 1952. Text Book of Wood Technology.
Sularso & Kiyokatsu suga. 1997. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.
Jakarta. Pradna Paramita
Dameria, Ane, 2009, ‘Mengenal Mesin CNC Router dan Pengaplikkasiannya’
Jakarta : Wikipedia
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: kanisius
Emco,1990. Petunjuk Pemrogaman – Pelayanan Emco TU 2A. Emco Marier
Haygreen, J. G. dan Bowyer, J.L., 1982, Forest Products
Haygreen, J. G. dan Bowyer, J.L. diterjemahkan oleh Hadikusumo, S.A.
Karunia pradana, ditya, 2011, “Rancang Bangun CNC Router untuk membuat ukiran”, nomer
1, volume 10, Universitas Udayana.
Kollman, F. dan Cote,J. R. (1968). Principles of Wood Science and Technology I. Solid Wood. New
York
Rochim, Taufiq. 1994. Proses Permesinan. Jakarta: Erlangga.
Sumaryono, Muhammad. 2013. Pengertian Mesin Frais/Millling. Dalam
https://muhammadsumaryono.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar